Memasang OpenStack di Banyak Node Pakai Kolla-Ansible

Memulai Instalasi OpenStack Multinode dengan Kolla-Ansible

OpenStack adalah platform cloud computing open source yang sangat populer. Untuk lingkungan produksi atau pengembangan skala besar, penyebaran multinode (banyak server) diperlukan. Salah satu cara paling efisien untuk menyebarkan OpenStack dalam arsitektur multinode adalah menggunakan Kolla-Ansible. Kolla-Ansible memanfaatkan kontainer Docker dan Ansible untuk mengotomatisasi seluruh proses instalasi dan konfigurasi OpenStack, menjadikannya lebih cepat dan andal dibandingkan metode manual. Pendekatan ini mengurangi kompleksitas manajemen dependensi dan memastikan konsistensi antar node.

Persiapan Lingkungan Sebelum Instalasi

Sebelum memulai penyebaran OpenStack dengan Kolla-Ansible, beberapa langkah persiapan penting harus dilakukan. Pertama, pastikan semua server (node komputasi, node kontrol, node jaringan) memenuhi persyaratan perangkat keras dan sistem operasi yang disarankan. Kolla-Ansible mendukung berbagai distribusi Linux. Pastikan sistem operasi yang digunakan kompatibel dan semua pembaruan telah diterapkan. Kedua, instal dependensi yang diperlukan di server yang akan bertindak sebagai ‘deployer’ atau server yang menjalankan Ansible. Ini biasanya mencakup Python, Pip, Docker, dan Ansible itu sendiri. Ketiga, konfigurasi akses SSH tanpa kata sandi dari server deployer ke semua node OpenStack lainnya. Ini krusial untuk otomatisasi Ansible. Keempat, siapkan jaringan yang diperlukan, termasuk jaringan API, jaringan data, dan jaringan manajemen, serta pastikan semua node dapat saling berkomunikasi.

Konfigurasi Kolla-Ansible untuk Penyebaran Multinode

Setelah prasyarat terpenuhi, langkah selanjutnya adalah mengonfigurasi Kolla-Ansible. Unduh atau klon repositori Kolla-Ansible. Langkah kunci dalam konfigurasi multinode adalah membuat dan mengedit file inventori Ansible. File ini mendefinisikan peran setiap server (misalnya, control, compute, network, storage) dalam arsitektur multinode Anda. Setiap server yang akan menjadi bagian dari klaster OpenStack harus tercantum di sini dengan peran yang tepat. Selain itu, edit file globals.yml untuk menyesuaikan pengaturan OpenStack sesuai kebutuhan, seperti jenis backend penyimpanan (misalnya, Cinder), plugin jaringan (misalnya, Neutron dengan ML2/OVS), dan pengaturan umum lainnya. Pastikan konfigurasi jaringan seperti IP virtual (VIP) untuk layanan API dikelola dengan benar dalam file konfigurasi ini.

BACA JUGA:  Dari Prime, Jonathan Gibbs Gabung Raksasa Kripto Riot Platforms Jadi Kepala Pusat Data

Proses Deployment dan Verifikasi

Dengan konfigurasi yang sudah siap, proses deployment dapat dimulai dengan menjalankan playbook Ansible yang disediakan oleh Kolla-Ansible. Perintah utama yang digunakan adalah kolla-ansible bootstrap-servers untuk menyiapkan node, kolla-ansible prechecks untuk memverifikasi konfigurasi sebelum instalasi, dan kolla-ansible deploy untuk memulai proses instalasi OpenStack di seluruh node. Proses ini akan menarik image Docker yang diperlukan, membuat kontainer untuk setiap layanan OpenStack, dan mengonfigurasinya. Karena menggunakan kontainer, prosesnya relatif cepat dan konsisten. Setelah deployment selesai, penting untuk melakukan verifikasi bahwa semua layanan OpenStack berjalan dengan baik di node yang sesuai. Ini dapat dilakukan dengan memeriksa status kontainer Docker di setiap server dan mengakses dashboard Horizon atau API OpenStack menggunakan kredensial yang dihasilkan selama instalasi. Uji fungsionalitas dasar seperti membuat instance virtual machine, menambahkan volume penyimpanan, atau mengonfigurasi jaringan virtual untuk memastikan klaster beroperasi sesuai harapan dalam arsitektur multinode.

Sumber: https://kifarunix.com/deploy-multinode-openstack-using-kolla-ansible/