Meningkatkan performa disk pada mesin virtual Windows yang berjalan di atas KVM seringkali melibatkan migrasi dari antarmuka emulasi tradisional seperti IDE atau SATA ke antarmuka paravirtualisasi VirtIO. VirtIO dirancang khusus untuk lingkungan virtualisasi, menawarkan throughput yang jauh lebih tinggi dan latensi yang lebih rendah, yang sangat penting untuk aplikasi yang intensif disk. Namun, mengubah jenis disk boot untuk sistem operasi yang sudah terinstal seperti Windows memerlukan persiapan yang tepat, terutama memastikan Windows memiliki driver yang diperlukan sebelum disk diubah ke VirtIO.
Mengapa Menggunakan VirtIO untuk Disk?
Peralihan ke VirtIO memberikan peningkatan performa I/O yang signifikan. Ini dicapai dengan meminimalkan lapisan emulasi perangkat keras dan memungkinkan sistem operasi tamu berkomunikasi lebih langsung dengan hypervisor. Hasilnya adalah akses disk yang lebih cepat, yang dapat mempercepat waktu boot, waktu buka aplikasi, dan kinerja sistem secara keseluruhan, terutama pada beban kerja server.
Persiapan Krusial: Instalasi Driver VirtIO di Windows
Langkah terpenting sebelum mengubah konfigurasi VM adalah memastikan Windows di dalamnya sudah mengenali antarmuka VirtIO. Tanpa driver yang tepat, Windows tidak akan dapat menemukan dan me-mount disk setelah tipe antarmuka diubah, menyebabkan kegagalan boot (BSOD atau error serupa).
- Unduh file ISO yang berisi driver VirtIO untuk Windows (biasanya bernama
virtio-win-xxx.iso
). File ini dapat ditemukan di repositori KVM atau situs proyek VirtIO. - Lampirkan file ISO virtio-win.iso ini ke mesin virtual Windows sebagai perangkat CD-ROM virtual.
- Nyalakan VM Windows.
- Setelah Windows boot, buka Device Manager (melalui
devmgmt.msc
). - Cari perangkat yang memerlukan driver, biasanya di bawah “Storage controllers” atau “IDE ATA/ATAPI controllers”. Perangkat disk IDE Anda sudah berfungsi, tetapi Anda perlu menginstal driver untuk kontroler VirtIO yang akan digunakan nanti.
- Klik kanan pada salah satu kontroler atau ruang kosong di kategori kontroler penyimpanan, pilih “Update driver” atau “Add Legacy Hardware” jika perlu mencari kontroler baru secara manual, lalu arahkan instalasi driver ke drive CD-ROM tempat Anda melampirkan ISO VirtIO.
- Pilih folder driver yang sesuai (misalnya
vioscsi
atauviostor
), kemudian pilih subfolder yang cocok dengan versi Windows Anda (misalnyaw10
untuk Windows 10/Server 2016+,w2k12r2
, dll.) dan arsitektur sistem (biasanyaamd64
). - Instal driver yang diperlukan, terutama VirtIO SCSI Controller atau VirtIO Block Driver jika tersedia. Pastikan driver berhasil terinstal dan kontroler VirtIO muncul di daftar Device Manager. Ini memastikan Windows memiliki semua yang dibutuhkan untuk mengakses disk VirtIO saat boot.
Mengubah Konfigurasi VM via virsh
Setelah driver terinstal dengan benar di dalam VM Windows, Anda siap untuk mengubah konfigurasi VM di host KVM.
- Matikan VM Windows sepenuhnya (menggunakan perintah
virsh shutdown nama_vm
atau mematikannya dari dalam Windows). Jangan hanya me-restart. - Edit file konfigurasi XML VM menggunakan perintah
virsh edit nama_vm_anda
di terminal host KVM. - Cari bagian
<disk type='...' device='disk'>
yang mendefinisikan disk boot utama Anda. Perhatikan atributdevice='disk'
dan pastikan ini adalah disk tempat Windows terinstal. - Di dalam tag
<disk>
tersebut, temukan tag<target dev='...' bus='...'/>
. - Ubah atribut
bus
dari'ide'
menjadi'virtio'
. Contoh: jika sebelumnya<target dev='hda' bus='ide'/>
, ubah menjadi<target dev='vda' bus='virtio'/>
. Catatan:dev
biasanya berubah darihdX
menjadivdX
saat beralih ke VirtIO, namun yang terpenting adalah mengubahbus='virtio'
. - Simpan perubahan pada file XML. Editor
virsh
biasanya menggunakan perintah yang mirip dengan editorvi
ataunano
untuk menyimpan dan keluar (misalnya:wq
di vi).
Menyalakan VM dan Verifikasi
Langkah terakhir adalah menyalakan kembali VM dan memeriksa apakah perubahan berhasil.
- Mulai VM Windows menggunakan perintah
virsh start nama_vm_anda
. - Pantau proses boot. Jika driver VirtIO berhasil diinstal sebelumnya dan konfigurasi XML diubah dengan benar, Windows akan boot secara normal, menggunakan driver VirtIO untuk mengakses disk.
- Setelah Windows menyala sepenuhnya, buka kembali Device Manager.
- Periksa di bawah “Storage controllers”. Anda akan melihat “VirtIO SCSI Controller” atau sejenisnya. Periksa juga di bawah “Disk drives” – nama drive mungkin mencerminkan bahwa ia menggunakan antarmuka VirtIO.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda berhasil memindahkan disk boot VM Windows Anda dari IDE ke VirtIO, membuka potensi performa disk yang jauh lebih baik di lingkungan KVM.
Sumber: https://kifarunix.com/change-windows-boot-device-from-ide-to-virtio-on-kvm/