DragonFly BSD adalah sistem operasi mirip UNIX yang dikembangkan dari FreeBSD

Mengenal Keluarga Sistem Operasi Mirip Unix

Dunia komputasi mengenal banyak sistem operasi, dan salah satu keluarga yang paling berpengaruh adalah yang berasal dari akar Unix. Unix sendiri adalah sistem operasi kuat yang muncul dari Bell Labs. Dari sanalah, berbagai turunan dan implementasi muncul, termasuk keluarga BSD (Berkeley Software Distribution) yang populer. Dua anggota penting dari keluarga ini adalah FreeBSD dan DragonFly BSD.

FreeBSD: Landasan yang Kuat

FreeBSD bisa dibilang adalah salah satu sistem operasi BSD yang paling dikenal dan banyak digunakan saat ini. Ia dikenal karena stabilitas, performa, dan fitur-fiturnya yang kaya. FreeBSD banyak dipakai untuk server web, server basis data, dan lingkungan komputasi umum. Komunitasnya besar dan aktif, serta memiliki sistem manajemen paket (ports dan packages) yang memudahkan instalasi software.

DragonFly BSD: Evolusi Berbeda dari FreeBSD

DragonFly BSD lahir dari keinginan untuk mengeksplorasi arsitektur sistem operasi yang berbeda dari FreeBSD, terutama dalam hal konkurensi dan multiprocessor scalability. Dikembangkan oleh Matt Dillon, yang sebelumnya adalah pengembang FreeBSD, DragonFly BSD melakukan fork dari FreeBSD 4.x pada tahun 2003. Tujuan utamanya adalah merombak area kernel tertentu untuk mencapai performa yang lebih baik pada sistem modern dengan banyak inti prosesor.

Perbedaan Utama Antara DragonFly BSD dan FreeBSD

Salah satu perbedaan paling mencolok adalah pada file system. DragonFly BSD mengembangkan file system miliknya sendiri yang bernama HAMMER, dan kemudian HAMMER2. HAMMER dirancang untuk menawarkan fitur-fitur canggih seperti snapshot historis, checksum data, dan scalability yang lebih baik untuk sistem file yang sangat besar. Sementara itu, FreeBSD secara tradisional menggunakan UFS (Unix File System) dan kini juga mendukung ZFS, file system canggih dari Sun Microsystems (sekarang Oracle).

BACA JUGA:  Pakai Sendiri _Optional qualifier

Perbedaan signifikan lainnya ada pada arsitektur kernel. DragonFly BSD mengadopsi konsep lightweight kernel threads (LWP) dan message passing antar proses kernel yang disebut message ports. Pendekatan ini berbeda dengan arsitektur kernel FreeBSD yang lebih tradisional. Perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan performa pada sistem multiprocessor dan mengurangi lock contention dalam kernel.

Dalam hal manajemen software, meskipun keduanya berasal dari BSD, DragonFly BSD memiliki sistem port dan package yang terpisah dari FreeBSD, meskipun ada upaya untuk berbagi kode dan sinkronisasi bila memungkinkan (misalnya, menggunakan port FreeBSD via DPorts).

Kesimpulan Singkat

Baik DragonFly BSD maupun FreeBSD adalah sistem operasi kuat yang berasal dari garis keturunan Unix dan BSD. FreeBSD adalah pilihan yang solid dan mapan untuk berbagai kebutuhan, dikenal karena stabilitas dan ekosistemnya yang besar. DragonFly BSD, di sisi lain, adalah proyek yang lebih berani yang bereksperimen dengan arsitektur kernel dan file system yang berbeda, menawarkan alternatif menarik bagi mereka yang mencari pendekatan inovatif dalam design sistem operasi, terutama terkait performa pada hardware modern.

Sumber: https://www.linuxlinks.com/dragonfly-bsd-unix-freebsd/