Perusahaan-perusahaan besar kini makin banyak yang melirik kota-kota Tier 2 untuk lokasi ekspansi data center mereka. Pergeseran ini bukan tanpa alasan kuat. Alih-alih hanya fokus pada pusat teknologi tradisional di kota-kota besar yang padat, strategi ekspansi ke lokasi alternatif ini menawarkan berbagai keuntungan signifikan yang sulit diabaikan.
Mengapa Kota Tier 1 Mulai Kurang Ideal?
Kota-kota yang selama ini jadi pusat data center, seperti di area tertentu di Amerika Utara, sudah mencapai titik saturasi. Ini berarti harga lahan melonjak sangat tinggi. Selain itu, ketersediaan listrik dan tenaga kerja teknis juga semakin terbatas dan mahal. Kondisi ini membuat biaya pembangunan dan operasional data center di lokasi Tier 1 jadi sangat tinggi, menekan margin keuntungan perusahaan.
Berbagai Keunggulan Kota Tier 2
Kota-kota Tier 2 hadir sebagai solusi menarik dengan beragam keunggulan:
- Biaya Rendah: Ini adalah faktor paling jelas. Harga lahan, biaya pembangunan, dan bahkan biaya operasional harian seperti listrik dan pajak properti jauh lebih terjangkau dibandingkan di kota-kota Tier 1. Penghematan ini bisa sangat besar dalam skala proyek data center.
- Ketersediaan Sumber Daya: Kota Tier 2 umumnya memiliki ketersediaan lahan yang lebih luas dan akses yang lebih mudah ke pasokan listrik berkapasitas besar yang stabil, yang merupakan kebutuhan krusial bagi data center modern.
- Potensi Tenaga Kerja: Meskipun mungkin belum sebesar kota metropolitan utama, kota Tier 2 memiliki kumpulan talenta teknologi yang terus berkembang. Biaya hidup yang lebih rendah di kota-kota ini juga bisa menjadi daya tarik bagi profesional IT.
- Konektivitas Meningkat: Infrastruktur jaringan dan konektivitas di banyak kota Tier 2 terus membaik pesat. Ketersediaan serat optik dan penyedia jaringan yang beragam memungkinkan data center di lokasi ini menawarkan performa yang dibutuhkan.
Manfaat Strategis & Performa
Selain faktor biaya dan ketersediaan, ekspansi ke kota Tier 2 juga menawarkan manfaat strategis:
- Proksimitas ke Pengguna: Menempatkan data center lebih dekat dengan pengguna akhir atau kantor regional di berbagai wilayah dapat secara signifikan mengurangi latensi (waktu tunda) dan meningkatkan performa aplikasi, terutama penting untuk layanan yang membutuhkan respons cepat.
- Pemulihan Bencana & Keberlangsungan Bisnis: Mendiversifikasi lokasi data center secara geografis ke kota Tier 2 yang mungkin memiliki risiko bencana alam yang berbeda dari lokasi utama adalah strategi penting untuk pemulihan bencana (DR) dan keberlangsungan bisnis (BC).
- Fleksibilitas & Skalabilitas: Ketersediaan lahan dan sumber daya yang lebih baik di Tier 2 memberikan fleksibilitas dan kemudahan yang lebih besar untuk melakukan ekspansi atau peningkatan kapasitas di masa depan sesuai kebutuhan bisnis.
- Inisiatif Keberlanjutan: Beberapa kota Tier 2 mungkin menawarkan akses yang lebih baik ke sumber energi terbarukan atau memiliki kebijakan yang lebih mendukung untuk praktik pembangunan data center yang berkelanjutan.
Pergeseran ini menunjukkan bahwa perusahaan semakin cerdas dalam memilih lokasi data center, tidak hanya berdasarkan nama besar kota, tetapi berdasarkan kombinasi faktor biaya, kinerja, keandalan, dan strategi bisnis jangka panjang. Kota-kota Tier 2 diproyeksikan akan terus tumbuh sebagai hub data center yang penting di masa depan.
Sumber: https://www.datacenters.com/news/why-enterprises-are-choosing-tier-2-cities-for-data-center-expansion